Komunikasi asertif bisa menjadi pilihan bagi kita ketika ingin mengungkapkan emosi dengan tepat kepada anak, pasangan, keluarga atau teman kita. Cara ini bisa jadi salah satu cara yg kita lakukan untuk mengungkapkan emosi dengan tepat.
Semua praktek pengasuhan kuncinya ada dua, rajin latihan dan punya stok sabar yang banyak. That's all. Semoga kita semua bisa melatih diri kita untuk berkomunikasi secara asertif dan bersabar mengajarkannya kepada anak-anak ya teman-teman. Semoga bermanfaat.
Yuk, kita belajar mengungkapkan kalimat asertif dibandingkan kalimat tuduhan kepada lawan bicara saat mengungkapkan ketidaknyamanan.
Kalimat asertif adalah cara berkomunikasi yang tidak menyerang lawan bicara. Inti kalimat terletak pada pengungkapan perasaan kita dengan terus terang, sopan, dan apa adanya. Gak muter-muter.
Komunikasi asertif adalah ketika kita dengan tegas dan positif mengekspresikan diri kita. Tanpa maksud mengalah dan juga menyerang orang lain. Apa kah kita harus merasa tertekan saat menyampaikan isi hati kita? Tentu langkah yang paling sehat adalah dengan berterus terang.
Kunci pertama untuk berkomunikasi asertif adalah “I Message” yakni menyampaikan perasaan, pikiran atau opini kita.
Silahkan dilihat contoh di bawah ini ya
1. Contoh kalimat tuduhan :
"Aku ingin kau berhenti membuatku merasa sangat marah"
Kalimat asertifnya :
"Aku merasa sangat marah dan terluka"
2. Contoh kalimat tuduhan :
"Aku merasa kamu tidak peduli denganku"
Kalimat asertifnya :
"Aku merasa kesepian dan kehilangan koneksi denganmu"
3. Contoh kalimat tuduhan :
"Aku berharap kamu tidak bersikap menyebalkan dan berisik"
Kalimat asertifnya :
"Aku sulit berkonsentrasi dalam situasi bising"
4. Contoh kalimat tuduhan :
"Aku ingin kamu berhenti memerintahku"
Kalimat asertifnya :
"Aku lebih memilih membuat keputusan sendiri dalam hal ini"
Disadur dari eka wulida

