-->

GOLONGAN DARAH SAYA BERBEDA

Entah kenapa tiba-tiba merasa terinspirasi dengan kisah seseorang. Seorang pria menghampiri kami saat kegiatan konseling telah usai. Kemudian dia bertanya tiba-tiba, "Teh, kalau misal orangtua kita golongan darahnya A (ibu)  dan O (ayah) dan golongan darah kita AB, itu mungkin ga sih teh?"

Hmm, saya ga nyangka ilmu perbiologian tentang cara mengetahui turunan dari golongan darah akan terpakai saat itu. Saat itu yang ada di fikiran saya, cuma dua kemungkinan kenapa orang ini bertanya. Pertama ia benar-benar tidak faham, kedua ia sebenarnya faham, namun ingin memastikan kembali apakah pemahamannya betul atau tidak.

Kemudian saya menjawab, "kalau golongan darah orang tua kita A dan O, maka kemungkinan golongan darah kita adalah A atau O, ga mungkin AB sih harusnya". Dan ia menjawab, "oo begitu ya". 

"Kalau cara mengetahui kita anak orangtua kita atau bukan gimana ya teh?" Begitu tanyanya. 
Deg, saya merasa perasaan saya tercampur aduk. Kemudian saya menjawab, "cara paling akurat dengan tes DNA mas, bisa dibawa sampel paling mudah rambut orangtua dengan rambut kita, itu sudah cukup koq". 

Saya pun penasaran, "kenapa memangnya mas?". Akhirnya ia pun menceritakan bahwa ia tidak yakin dirinya adalah anak kandung orangtuanya. Kecurigaan bermula ketika ia menemukan tanggal pernikahan orangtua nya dilaksanakan setelah ia lahir. Dari sana ia bertanya2, kok bisa ya dia lahir sebelum orangtuanya menikah. Kedua, setelah ia cek golongan darahnya berbeda dengan golongan darah orangtuanya (kalau ini ga bisa langsung menyimpulkan demikian ya karena bisa jadi kombinasi golongan darah orangtua bisa jadi menurunkan golongan darah yang berbeda anak kandung, semisal ibu golongan darahnya A dan ayah A, anak bisa jadi punya golongan darah O, dan contoh lainnya juga banyak). Dari dua hal ini ia mencurigai dirinya bukanlah anak kandung. 

Kemudian saya bertanya, "sekarang, mas mau bagaimana? Mau bertanya kepada orangtuanya atau tidak?". Ia menjawab, "ibu dan ayah saya baik banget teh, saya sebenarnya ga terlalu peduli mereka orangtua kandung saya atau bukan, cuma saya penasaran aja pengen tahu yang sebenarnya. Orangtua saya juga ga pernah membahas tentang ini ke saya. Saya merasa mereka benar-benar orangtua kandung saya. Tapi jujur saya juga ingin tahu teh. Jadi bisa kan saya nanti ambil rambut ibu saya dan saya tes sama rambut saya?" 

"Kalau mas penasaran, ya silahkan dicoba mas. Paling mudah ambil saja sisir yang biasa dipakai ibu mas. Nanti jika hasilnya tidak cocok bagaimana mas? Apakah mas akan marah atau sedih?" Ungkap saya. Dan ia pun menjawab, "engga sih teh, saya ga akan marah atau sedih, saya cuma penasaran aja teh. Meskipun nanti hasilnya betul saya bukan anak kandung orangtua saya ga apa. Saya ga berniat pergi atau marah kepada orangtua saya. Justru saya bersyukur orangtua saya mau mengadopsi saya dan sayang sama saya". Mendengar jawaban ini, hati saya ikut teduh. 

Saya terharu dengan orangtua angkat yang begitu menyayangi anak yang bukan anak kandungnya. Juga kepada ayah dan ibu tiri yang menyayangi anak tiri mereka dan menganggapnya sebagai anak kandung. Insya Allah syurga balasannya untuk para orangtua angkat dan orangtua tiri yang menyayangi anak yang bukan dari rahim mereka. Dan kemudian saya bertanya kepada diri saya sendiri. Adakah saya sudah menyayangi anak saya sebagaimana orangtua pria yang bercerita kepada saya? Adakah saya dianggap orangtua yang penyayang oleh anak2 saya? Adakah saya membuat anak saya bahagia dan merasa bersyukur memiliki orangtua seperti saya? Nyesss, ada rasa yang teriris di dalam hati saya. Duhai bunda, sudahkah kita menjadi orangtua yang baik untuk anak kita sehingga ingatan mereka tentang kita adalah ingatan yang menyenangkan? 

Disadur dari mba Eka Wulida Latifah
LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Tafsir (20) Al Quran (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas