-->

Term Hadis Matruk, Ma’ruf dan Mu’allal

بسم الله الرحمن الرحيم 
Term Hadis Matruk

Secara etimologis Hadis matruk adalah isim maf’ul dari kata at-tark yang berarti meninggalkan. Adapun Hadis matruk secara terminologis adalah Hadis yang dalam sanadnya terdapat periwayat (rawi) yang dituduh dusta.

Penyebab rawi dituduh berdusta
1. Hadis tersebut tidak diriwayatkan kecuali melalui satu jalur (sanad), dan bertentangan dengan prinsip-prinsip umum.
2. Dapat diketahui dari kebiasaan ucapannya namun, ketika meriwayatkan Hadis Nabi kebohongannya tidak terlihat.
Contoh Hadis Matruk
كان النبي صلى الله عليه وستم يقنت في الفجر ويكبر يوم عرفة من صلاة الغداة ويقطع صلاة العصر أخر أيام التشريق
Nabi s.a.w melakukan qunut pada waktu shalat fajar (shubuh), dan bertakbir pada hari Arafah di (mulai) saat shubuh dan berakhir di waktu shalat ashar saat hari tasyriq yang terakhir
Iman Nasa’i, Daruquthni dan yang lainnya berkata bahwa Hadis dari Amru bin Syamir ini merupakan hadis matruk.

Term Hadis Ma’ruf
Menurut bahasa adalah isim maf’ul dari kata ’arafa. Sedangkan menurut istilah adalah Hadis yang diriwayatkan oleh rawi tsiqah, yang berbeda dengan Hadis yang diriwayatkan oleh rawi dha’if. Dengan pengertian seperti ini berarti berlawanan dengan hadis munkar. Lebih lanjut berarti lawan dari defenisi hadis munkar, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Hajar.

Term Hadis Mu’allal

ويسميه أهل الحديث " المعلول " و ذلك منهم - ومن الفقهاء في قولهم في باب القياس: العلة والمعول - مرذول عند أهل العربية واللغة.
Menurut bahasa: merupaka isim maf’ul dari kata a’llala yang berarti cacat. Dari kalangan ahli Hadis juga terdapat ungkapan al-ma’lul. Ini ungkapan yang sangat lemah dan buruk menurut orang-orang arab dan ahli bahasa.
Menurut istilah adalah Hadis yang jika dicermati terdapat cacat yang merusak keshahihannya, meski secara lahir selamat dari ‘ilat (sebab yang tersembunyi yang merusak keshahihan hadis).
Menurut para ulama bahwa ‘ilat harus mempunyai dua syarat, yaitu:
a.       Samar dan tersembunyi
b.      Terdapat cacat yang dapat merusak keshahihan Hadis.
Apabila salah satu dari keduanya tidak ada –hingga ‘ilatnya
lahir atau tidak rusak- maka hal itu tidak termasuk ‘ilat menurut istilah.
Penggunaan Istilah ‘Ilat Selain Menurut Istilah
Definisi ‘ilat (sebab yang tersembunyi yang merusak keshahihan Hadis) di atas adalah ‘ilat yang dimaksud oleh para ahli Hadis. Meski demikian kadangkala ‘ilat juga digunakan terhadap setiap cacat hadis, padahal cacat itu tidak tersembunyi atau merusak.
a. Yang termasuk jenis pertama: yaitu cacat karena perawinya berdusta, atau lupa, atau hafalannya buruk, atau yang sejenisnya.
b. Yang termasuk jenis kedua: yaitu cacat karena berbeda/bertentangan, yang tidak merusak keshahihan hadis, seperti hadis mursal yang sampai kepada rawi tsiqah.
Untuk mengetahui cacat hadis diperlukan beberapa hal, yaitu:
a. Menyendirinya Rawi
b. Berbeda dengan perawi lainnya.
Ilat terjadi di dua tempat :
a. 'Ilat yang terdapat pada sanad-ini paling banyak-seperti sanadnya muquf atau mursal.
b. 'Ilat juga bisa terjadi pada matan-ini sangat sedikit-seperti hadis yang meniadakan bacaan basmalah di waktu shalat.
Pengaruh 'ilat pada sanad terhadap matan hadis.
a. Bisa merusak matan hadis karena rusaknya sanad. Seperti cacat yang ada pada hadis mursal.
b.Kadangkala hanya merusak sanadnya saja, matannya tetap shahih.
Kitab-kitab yang populer yang membahas tentang 'illat dan ilmu 'illat :
a. Al-Illal, karya Ibnu Al-Madini.
b. 'Ilalu al-Ahadis, karya Ibnu Abi Hatim.
c. Al-'Ilalu wa Ma'rifatu ar-Rijal, karya Ahmad bin Hambal.
d. Al-'Ilalu al-Kabir wa al-'ILALU as-Saghir, karya tirmidzi.
e. Al-'Ilalu al-Waridatu fi al-Ahadis an-Nabawiyah, karya Daruquthni. Ini merupakan karyanya kitab yang komprehensif dan luas.

LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Al Quran (19) Tafsir (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas