[ ] Di madinah Tepatnya di sekitar masjid nabawi ia memiliki kebun kurma yang sangat luas yang dinamakannya BAIRUHA
[ ] bairuha adalah kebun kurma yang lebat dengan kualitas buah yang sangat baik. Memiliki aliran air yang begitu jernih hingga Nabi sering meminum darinya.
[ ] Satu saat abu thalhah mengerjakan shalat dikebunnya dan melihat seekor burung berwarna hijau dengan paruhnya yang merah, iapun merasa takjub dan kehilangan konsentrasi sehingga lupa dengan hitungan rakaat shalatnya. Usai shalat ia menemui Rasulullah dan menceritakannya.
[ ] Lalu singkat cerita Abu thalhah al anshori mempersembahkan kebun bak surga dunia itu kepada Rasulullah.
[ ] Dalam riwayat imam bukhori dan imam muslim Rasulullah takjub d3ngan niatatnnya sampai 2 kali mengatakan bahwa dzalika malun robih. Sungguh itu adalah harta yang sangat menguntungkan.
[ ] Dalam kesempatan itu Abu tholahah diingatkan oleh
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan firmanNya:
لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ
Tidak akan sampai pada kebaikan yang sempurna sampai engkau menginfakkan apa yang engkau cintai
[ ] Abu thalhah pun menginfakkan seluruh kebunnya kepada Nabi, namun beliau kemudian menyarankan Abu thalhah untuk menyedekahkannya kepada kerabatnya yang tak berpunya
[ ] Hari ini kita berada di akhir bulan dzulka'dah
Tidak lama berapa pekan lagi kita akan masuk bulan dzulhijjah dan merayakan hari Raya Adha. Hari raya qurban
[ ] Bertolak dari kisah di atas, al faqir mengajak jamaah semua, mari kita berinfak, berkurban sebagian dari apa yang kita miliki dan kita cintai, sebagian yang kita miliki dan kita sukai, mungkin tidak bisa seperti Abu thalhah yang menginfakkan semua kebunnya, kita belum mampu menginfakkan rumah kita, tanah kita, kontrakan kita, kendaraan kita, tapi kita mampu infaq sebagian saja dari harta yang kita miliki untuk berkurban.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَابْنُ مَاجَه, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ, لَكِنْ رَجَّحَ اَلْأَئِمَّةُ غَيْرُهُ
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa mempunyai kemudahan untuk berkurban, namun ia belum berkurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat sholat kami.” Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah.
[ ] Para ulama berbeda pendapat menyikapi hukum berqurban
[ ] Imam Abu hanifah mewajibkan yang mampu untuk berkurban setiap tahunnya
[ ] Imam assyafii mengambil pendapat bahwa hukum berqurban adalah Sunnah muakkadah 2 pendapat
1. Sunnah ainiyyah
2. Sunnah kifayah
Sunnah ainiyyah adalah kesunnahan qurban indifividu yang mampu selama hidupnya sekali
Sunnah kifayah adalah Sunnah bagi 1 keluarga qurban setiap tahunnya.
Pada intinya adalah mari bagi yang berkurban setiap tahun
Dan kami yayasan pesantren islam al azhar melalui masjid ini masjid di mana bapak ibu berada siap menerima dan menyalurkan qurban kepada yang berhak.
Semoga Allah swt memampukan kita dan keluarga kita semua untuk berqurban setiap tahunnya. Aamiin
