-->

Pakaian Ramadhan


Merupakan kelaziman, setiap kita, pada masing-masing perhelatan, memilih fashion yang sesuai.
Makin meriah dan mewah hajatannya, kian bagus juga pakaiannya.
Jika kenduri itu adalah ramadhan, yang undangannya dari pemilik manusia, bagaimana kita mempersiapkannya?

Melirik firman Allah 'Azza wa Jalla pada penggalan ke-empat di surat Al Mudatsir, "Dan pakaianmu sucikanlah."
Sebagian ahli tafsir menuturkan bahwa maksud dari pakaian pada ayat itu adalah hati.
Dalam artian lain, pakaian terbaik adalah hati terbersih. Menyiapkannya sebaik mungkin agar hadir dalam kondisi terbagus ketika mendatangi Ramadhan.

Mempersiapkan hati adalah bagaimana kita menjadikannya tetap hidup.
Jika ia hanya bisa hidup dengan ibadah, sejauh mana kita berpayah-payah memberinya makan agar tidak ringkih kemudian mati.

Adakah ketika muadzin mengumandangkan adzan, kita bergegas melangkah ke masjid? Ataukah alasan duniawi membuat kita berdalih untuk berleha-leha?
Lebih buruknya lagi shalat di sudut-sudut ruangan, yang kemuliaannya sangat jauh dibanding rumah Allah?

Adakah saat hati terasa goyah, kita bersicepat meraih Al Quran lalu melantunkannya syahdu? Ataukah kita lebih memilih gadget kemudian berlarut-larut dengannya?

Adakah waktu terjaga di kegelapan malam, kita berlekas-lekas bersuci dengan wudhu terus khusyuk dalam tahajjud? Ataukah kita malah kembali ke kasur nan empuk?
Sementara Yang Maha Mendengar tengah begitu dekat menanti keluh dan rintih kita?

Adakah kala pagi berjalan, kita bersegera rehat dengan shalat di saat dhuha?
Ataukah kita sibuk dengan urusan pekerjaan mencari rizki lantaran lupa bersyukur, sementara rizki itu datangnya dari langit?

Ketahuilah wahai Saudaraku. Perkara wajib adalah sebuah keharusan.
Adapun perkara sunnah, itulah yang membuat pakaian kita memiliki keunikan dan keistimewaan berbeda-beda.

Sahabatku, jika Ramadhan begitu spesial, pakaian seperti apa yang bisa kita persiapkan

LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Tafsir (20) Al Quran (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas