-->

MAKNA CINTA Vol. II

بسم الله الرحمن الرحيم
Islam meletakkan cinta yang tertinggi dalam kehidupan manusia ialah cinta kepada Allah swt. Firman Allah swt “sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah….[QS. Al- Baqarah ayat : 165]
Selanjutnya yang harus ditempuh (dalam menggapai cinta Allah) adalah senantiasa merindukan dan selalu ingin melakukan khalwat (berduaan).
Setiap manusia pasti mendambakan sentuhan dan curahan di saat hatinya gundah gulana, semak dan sedu. Karena siapapun yang mengalami kehidupan dunia tidak akan luput dari cobaan, ujian dan masalah, sebab masalah di dunia ini tidak akan pernah habis sampai kiamat tiba.
Berbicara masalah isi hati memang sangat menarik, karena setiap manusia dianugrahi asa dan rasa dalam dirinya. Tidak sedikit orang yang ingin mencurahkan isi hatinya. Peran hati itu ibaratkan raja terhadap para prajuritnya. Semua bekerja dan tunduk atas perintah hati. Suasana dan lingkungan sekitarnya dapat melatarbelakangi sehingga pola atau isi hati itu dapat berubah-ubah, oleh karenanya Rasulullah saw mengajarkan kita untuk berdoa “Yaa Muqallibal quluub tsabbit qulubana 'ala diinik” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu). [HR. Ahmad dan at Tirmidzi].
Peran hati sangat menentukan. Ingin baik atau ingin jahat, mau jujur atau  berdusta, tergantung bagaimana hatinya. Namun bagi seorang mukmin yang mampu menghayati apa arti hidup ini yang sebenarnya mereka akan menjadikan hatinya tempat menyimpannya rapat-rapat masalah-masalah yang menimpanya dan hanya akan ia curahkan kepada Allah swt sebab Allah swt yang akan memberikan jalan keluarnnya [QS. at-Thalaq: 2] dan sesungguhnya Allah swt mengetahui isi hati (mu)[QS: Al-Maidah ayat:7]
Allah swt mengundang hamba-hambanya yang ingin lebih dekat lagi bermesra-ria dalam untaian doa, beribadah, bermunajat dan meminta ampunan dan rahmat-Nya, Allah swt telah mempersiapkannya di saat manusia sedang lelap dari tidurnya yaitu pada malam hari.Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.[QS. al-Isra: 79]
Demikianlah Allah swt menjanjikan hambanya maqam yang mulia di sisi-Nya. Di lain surat, Allah swt berfirman “sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, 16. sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. 18 Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar” (QS. adz-Dzariyat: 15-18)
Selanjutnya, bentuk dari perwujudan ikatan rasa cinta kasih kepada Allah swt adalah mencintai orang-orang yang dicintai-Nya. Allah swt mencintai para Nabi-nabi-Nya di antaranya baginda Nabi Muhammad saw. Oleh karenanya, sepatutnya baginda mulia Rasulullah saw menjadi idola dan panutan kita. walaupun Rasulullah saw telah meninggalkan kita 14 abad silam, sesungguhnya cinta terhadap beliau dapat dibuktikan melalui kepatuhan serta kecintaan terhadap sunnahnya. Orang yang jauh dan memandang hina sunnah Rasulullah saw tentunya tidak boleh dianggap sebagai orang yang mencintai Rasululullah saw dan orang yang tidak mencintai Rasul saw maka sesungguhnya ia samasekali tidak mencintai Allah swt. Allah swt berfirman dalam surat Ali-Imran ayat: 31. “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ketaatan seorang hamba kepada Rasulnya sebagai bukti ketaatannya kepada Allah swt, menjalankan perintahnya berarti menjalankan perintah Allah swt, menjauhi larangannya berarti menjauhi larangan Allah swt. Begitupun tidak taat kepada Rasul saw berarti tidak taat kepada Allah swt. Allah swt berfirman dalam surat an-Nisa ayat: 80. Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allahdan  surat al-Hasyr ayat: 7. “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.”
Demikianlah seharusnya mencintai dan mentaati Rasul saw lebih utama bagi seorang mukmin dibandingkan harta yang dikumpulkannya, jabatan yang diraihnya, keluarga yang disayanginya bahkan dari pada diri mereka sendiri, “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri”.[QS. al-Ahzab: 6]. Diriwayatkan daripada Anas r.a bahwa Nabi s.a.w bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperoleh manisanya iman: di antaranya adalah seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain keduanya.”  Wallahu muwaffiq
Horizontal Scroll: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Al Quran (19) Tafsir (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas