بسم الله الرحمن الرحيم
Ada seorang anak yang tidak dapat menjaga dirinya dari emosi, kerap kali ia diperlakukan oleh temannya dengan hal-hal yang tidak diinginkannya ia menjadi marah dan membalasnya bahkan menghajar orang itu jika sudah jengkel sekali.
Suatu ketika sang ayah menasehati anaknya itu dan memberikan sepotong papan besar serta sekantong paku dengan maksud jika suatu ketika ia marah atau berbuat buruk atau berselisih paham dengan orang lain maka ia harus memaku papan tersebut.
Hari pertama ia memaku papan tersebut sebanyak 5 kali. Hari-hari berikutnya ia memaku lebih banyak dari itu dan seterusnya. Suatu saat ia melihat papan itu penuh dengan paku hingga tidak ada tempat untuk menancapkan paku selanjutnya, sadar akan hal itu ia mencoba untuk bersabar pada hari-hari berikutnya. Kemudian ia mendapatkan pelajaran berharga dari hal tersebut, ia merasakan bahwa menahan diri lebih gampang dibandingkan dengan memaku papan tersebut. Akhirnya, ia memberi tahu ayahnya bahwa ia tidak perlu memaku papan itu lagi karena ia sudah berhasil dapat menahan emosi dan hawa nafsunya.
Sang ayah menyuruhnya untuk mencabut paku-paku tersebut satu-persatu jika ia berhasil menahan diri pada hari-hari selanjutnya. Ia mencabut paku-paku tersebut hingga paku-paku tersebut berkurang hari demi hari. Akhirnya suatu ketika paku-paku tersebut habis dan papanya sudah bersih dari paku-paku tersebut, ia gembira dengan hal itu dan memberi tahu ayahnya tentang hal itu. Sang ayah menatap tajam papan tersebut dan mengatakan: “Anakku kau sudah berlaku baik tetapi coba lihatlah betapa banyak lubang yang ada di papan ini, papan ini tidak akan kembali seperti semula, begitupun kalau kau berselisih paham dengan orang lain pasti akan meninggalkan luka, kau dapat meminta maaf tetapi luka itu tetap tersirat dalam dirinya.
kita dapat menusuk orang lain dan mencabutnya kembali tetapi tetap akan meninggalkan luka, tak peduli berapa kali kita meminta maaf. Jangan biarkan berselisih paham merusak persahabatanmu. Sahabatmu adalah barang yang langka ia bisa menghilangkan kesepian pada dirimu dan membuatmu bahagia, ia juga bisa menjadi penolongmu dalam kesusahan, maka tersenyumlah kepadanya. emtehi
