Anak anak berhak mendapat pendidikan dan suri tauladan yang baik dari orangtua dan sekitarnya. Dan orangtua wajib memberikan itu. Itu prinsipnya. Bila orangtua mampu memberikan teladan dan lingkungan rumah yang baik, hafalan Qurannya nambah, perkembangan akhlaknya tambah baik, pergaulan lingkungannya baik, maka anak seusia SD lebih bagus masih dipegang orangtua. Namun bila kedua orangtuanya sibuk kerja. Anak dibiarkan nonton TV seharian, pegang HP seharian. Hafalan Quran gak pernah nambah. Lingkungannya juga cuma main games online, dan aktifitas lain yang gak bermakna, maka memasukkan Pesantren in sya Allah lebih baik hasilnya. Namun orangtua wajib sering menjenguk, sering memeluk anaknya saat menjenguk, mendengarkan keluh kesah secara serius dst. Dan "wajib merawat" kondisi psikologis anak. Tanamkan pemahaman bahwa anak dimasukkan pesantren karena orangtua sayang dan ingin kamu jadi anak solih solihah. Jadi anak yang baik akhlaknya. Bila ada anak alumni pesantren yang justru menjadi nakal, maka itu hanya oknum. Yang nakal dari alumni non pesantren juga ada, bahkan jauh lebih banyak. Prinsipnya, saat anda memasukkan anak ke pesantren orangtua wajib "MERAWAT" psikologis anak. Tanamkan pemahaman bahwa anak dimasukkan pesantren krn orangtua ingin kamu jadi anak yang baik dan sukses dunia akherat. WAllahu A'lam
ادخلوا معنا في ميدان الدعوة إلى الله. ساعدونا على نشر الخير أخلصوا النية لله وأرسلوا لمن تريدون له الخير هذا الخير. نصر الله بنا هذا الدِّين العظيم وجعلنا مفاتيح خير حيثما كنا. الله يحفظنا و يبعد عنا من لا يخافه ويرزقنا الفردوس الأعلى. آمين
murajaah
Dendam
 
- s.id/mtaufiqh
- Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
- I enjoy engaging in physical activities both indoors and outdoors, volunteering for humanitarian aid, providing religious counseling, traveling, as well as conducting research and reading about current issues and Islam. I am interested in developments in creative learning, especially in Arabic language acquisition, and I am passionate about technology, and media.