Mohon Dikasihani Bila Diambil Nyawanya Dan Dipelihara Bila Dihidupkan Kembali.
Sebelum tidur kita dianjurkan membaca do'a ini:
بِاسْمِكَ رَِبّي وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهـَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهـَا فَاحْفَظْهـَا، بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.
Bismika rabbii wa dha'tu jambii, wa bika arfa'uh, fa in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazhhaa, bimaa tahfazhu bihii 'ibaadakash shaalihiin.
"Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku baringkan lambungku dan dengan menyebut nama-Mu, aku angkat lambungku. Jika Engkau ambil nyawaku, kasihanilah dia; dan jika Engkau lepaskan, peliharalah dia dengan cara yang Engkau lakukan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Do'a ini menyatakan adanya kelemahan dan kerendahan kita di hadapan Allah, Tuhan Yang Mahagagah dan Mahatinggi. Kita menyadari sepenuhnya kelemahan dan kekurangan diri kita. Nyawa yang ada pada diri kita dikendalikan sepenuhnya oleh Allah. Jika Dia menghendaki menetapkan nyawa pada hari kita, kita boleh hidup. Akan tetapi, bila Allah menghendaki mencabutnya, kita akan mati.
Dalam keadaan serba lemah dan rendah ini, jika Allah mengambil nyawa kita, kita sangat berharap semoga dosa-dosa kita diampuni dan kita diselamatkan dari siksa kubur dan adzab di akhirat. Jika Allah menghendaki nyawa kita kembali pada raga kita, kita berharap hidup kita dijadikan baik seperti hamba-hamba-Nya yang shalih.
Do'a ini menyadarkan kita supaya tidak cemas menghadapi kematian atau tidak lengah menghadapi pencabutan nyawa sewaktu-waktu. Kelengahan dan kelalaian hanya akan merugikan kita dalam menghadapi kehidupan di akhirat dan di alam kubur. Oleh kerana itu, bila kita menyadari sepenuhnya bahwa hidup dan mati kita ditentukan oleh Allah, kita akan selalu diliputi perasaan tenang dan tenteram pada saat akan tidur.
لاَحَوْلَوَلاَقُوَّإِلاَّبُالَّلهِ.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Allahumma Aamiin Ya Rabb.