"Saatnya kita berani"
Intrupsi Khotib.
Intrupsi terhadap khotib bagi masyarakat kita adalah hal yang tidak lazim, dan mungkin 'orang yang pernah melakukannya pertama kali di Indonesia' adalah saya.
saya lakukan itu di sebuah Masjid di daerah Jakarta Selatan, di tengah khotib sedang berapi-api menyampaikan profokasi dan hujatan-hujatan di dalam khutbahnya, dan itu terjadi pada tahun 2000.
Ketika itu hari Jum'ah dan saya sedang dalam perjalanan di daerah Jakarta Selatan, kebetulan waktu dzuhur sudah hampir masuk, maka mampirlah saya ke sebuah Masjid, di situ jama'ahnya sangat banyak karena sampai meluber keluar masjid.
Saya duduk di tengah-tengah masjid dengan tenang.
saya lihat khotibnya seorang yang berjubah putih dan amat fasih dalam Muqaddimah dan bacaan Alqur'annya. namun di tengah-tengah khutbahnya dia mulai menyinggung masalah-masalah ikhtilaf, kemudian mulai menghujat tokoh-tokoh muslim, menghujat suharto, menghujat Kh Abdurrahman Wahid, dan tokoh-tokoh yang lainnya, bahkan mengkafirkannya.
Perasaan saya waktu itu sangat tidak nyaman dan saya sangat yakin bahwa khotib sudah salah dalam menyampaikan khutbahnya, yang penuh dengan fitnah, ghibah.
saking tidak tahannya, saya langsung berdiri dan mengcungkan tangan, sambil teriak; "Intrupsi..!!!, Saya mohon dengan sangat karena Allah agar Khotibnya di ganti...!!!, Saya hawatir Shalat Jum'ah kita ini tidak sah, sebab khotbah dari khotib penuh dengan hasutan-hasutan dan fitnah yang tidak seharusnya di sampaikan di mimbar yang tehormat ini..",.
begitu saya intrupsi seperti itu,.... e..e..e ..ternyata banyak juga orang yang mengikuti saya berdiri dan meminta agar khotibnya turun dan di ganti, bahkan hampir semua jama'ah meminta untuk di ganti khotibnya.
melihat keriuhan seperti itu, sepontan khotib yang bersangkutan di minta oleh ta'mur Masjid untuk turun dan di ganti dengan khotib lain.
Itulah pengalaman saya meng-Intrupsi khotib pada waktu shalat jum'ah. (FB Abdul Ghaffar Hamed)