بسم الله الرحمن الرحيم
Seringkali dalam kehidupan sehan-hari kita dihadapkan pada dua pilihan. Menjalankan perintah Allah atau memilih perintah atasan, mengambil komando Alqur'an atau mengikuti komando setan, berseru ajakan kawan-kawan atau ajaran-ajaran Islam, menuruti permintaan anak dan istri ataukah tetap berpegang teguh dengan hukum-hukum Islam, di sinilah identitas kita sebagai seorang muslim dipertaruhkan, di sinilah pendirian dan jati diri kita sebagai hamba Allah swt dipertanyakan, di sinilah kita dituntut pengorbanan kita, kadang kala untuk mempertahankan kecintaan kepada agama kita mesti mengorbankan keinginan-keinginan dan nafsu pribadi,, kadang kala untuk mempertahankan kebenaran dan keyakinan kita mesti mengorbankan keinginan-keinginan dan nafsu pribadi, kadang kala mesti mengorbankan rasa kasih sayang kita kepada anak dan istri kita, kadang kala kita mesti mengorbankan pangkat dan jabatan kita, kadang kala mesti mengorbankan rasa asiknya dunia demi kecintaan kita kepada Allah, kadang kala mesti mengorbankan harta untuk menghidupkan dan memperjuangkan agama-Nya, kadang kala mengorbankan waktu menghadap kehadirat-Nya, mengharap ridho-Nya dan mengharap kebahagiaan di akhirat, dan kadang kala kita mesti mengorbankan nyawa demi syahid di jalan-Nya. Allah telah mengingatkan kepada kita di dalam Al-quran surat al-Munafiqun Ayat 9:
يا أيها الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu untuk mengingat Allah.”
Dalam sebuah doanya nabi mengajarkan kepada kita
اللهم اجعل حبك أحب إلي من نفسي وأهلي ومن الماء البارد
“Ya Allah jadikanlah kecintaanku kepadamu melebihi dari kecintaanku pada diriku sendiri, keluargaku, hartaku dan air putih yang sangat aku butuhkan dalam kehidupanku”