بسم الله الرحمن الرحيم
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan (rahmat) Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS. Qaaf: 16)
Orang yang sedang mengalami jatuh cinta biasanya selalu mendekati siapa yang ia cintai, memata-matai, mencari perhatian, membujuk dan merayunya bahkan mempunyai banyak cara untuk mendapatkan cinta dambaannya. Begitupun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah swt. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah pernah mengatakan bahwa cinta orang yang bisa merasakan sesuatu yang sesuai dengan harapannya dan dia tidak sabar lagi untuk menikmatinya maka cintanya lebih kuat dari cinta orang yang belum merasakannya, bahkan jiwanya akan tersapih darinya. Setidaknya ada beberapa tahap pendekatan yang harus dilakukan seorang hamba dalam rangka meraih cinta Allah swt.
Pertama. Ada untaian syair mengatakan: Siapa saja yang mencintai seseorang tentu ia banyak mengingatnya. Seorang hamba yang mencintai Allah swt mesti senantiasa mengingat-Nya. Bagaikan seorang laki-laki yang mencintai perempuan pujaan hatinya tentu ia akan selalu mengingatnya. baik ia lakukan dengan selalu mengingat kecantikannya, menyebut-nyebut namanya atau membicarakannya kepada orang lain dan sungguh ia tidak dapat melupakannya. Oleh karena itu jika seseorang ingin cintanya diakui kesungguhannya, maka banyaklah mengingat dan menyebutnya. Begitpula mencintai Allah swt, jika ingin diakui kesungguhan cinta terhadap-Nya maka banyaklah mengingat dan menyebut-Nya baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, dalam keadaan suka dan duka. Seorang yang telah luput dari cintanya tidak akan sampai ia melupakannya walaupun hanya sedetik, karena cinta sebenarnya akan mendatangkan penderitaan yang terasa semakin berlipat bagi orang yang pernah dekat dengannya kemudian ia melupakannya. firman Allah swt dalam surat al-Ahzab: 41
يا أيها الذين آمنوا اذكروا اللهَ ذكراً كثيراً
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya
Banyak orang yang mengingat Allah hanya di waktu sukar, ketika tertimpa masalah atau musibah terhimpit hutang dan ancaman namun, ia melupakan Allah swt di waktu senang, suka dan bahagia. Orang seperti ini bagaimana mungkin cintanya akan diakui dan diterima oleh kekasihnya karena cinta yang demikian adalah cinta palsu, oleh karena itu supaya cinta kepada Allah swt tidak menjadi cinta palsu maka senantiasalah menyebut asma-Nya berzikir bukan hanya dalam keadaan terhimpit masalah, sebagaimana Sabda rasulullah saw:
تعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة
Kenalilah Allah swt di waktu lapang niscahaya ia akan mengenalimu di waktu sulit (HR. Tabrani)
Alangkah hebatnya dzikir menyebut asma-Nya yang Agung sehingga Allah swt memberikan ganjaran yang besar dan memberi gelar ulul al-bab bagi hambanya yang selalu mengingatnya dan menyebut-nyebutnya dalam keadaan apapun seraya memikirkan penciptaannya. Allah swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat:189-190
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ...
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulul al-bab (orang-orang yang beraka)l, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bum
Allah swt berfirman dalam hadis qudsi:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي
Aku (rahmat dan ampunan-Ku) bersama prasangka hambaku dan aku (rahmat dan ampunan-Ku)bersamanya jika ia mengingatku (HR.Bukhari)
Allah swt mengajari hambanya untuk senantiasa berhusnudzon dan berdzikir agar ia dapat mendekatkan diri lebih erat kepada-Nya, sebab husnudzon menggambarkan bersihnya hati dari segala perasaan benci dan dzikir menggambarkan cinta yang suci. Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 152:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.
Allah akan menurunkan limpahan rahmat-Nya dan ampunan-Nya kepada hambanya sebagai bukti cinta dan kasih sayang-Nya. Mengingat dan menyebut asma-Nya dengan banyak bertashbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar dan lainnya akan mendatang rahmat karunia dan ampunan-Nya, jika seorang hamba sudah dekat dengan-Nya dan dicintai-Nya, maka siapakah yang akan menghalangi dari kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat yang abadi.القرأن حجة لنا
Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel
murajaah
Literature Review
fikih
(184)
Tasawwuf
(122)
Local Wisdom
(59)
hadis
(51)
Tauhid
(45)
Ilmu Hadis
(28)
Bahasa Arab
(25)
Kebangsaan
(23)
Moderasi Beragama
(22)
Biografi
(20)
Tafsir
(20)
Al Quran
(19)
ilmu tafsir
(2)
Dendam
Total Tayangan Halaman
HEAD
kongko bareng emte
- s.id/mtaufiqh
- belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas