💬 Pemahaman Dasar Komunikasi
* Definisi Fungsional: Komunikasi adalah memberi untuk menerima, seperti mengucapkan salam.
* Sifat Terukur (Audit): Komunikasi bisa diaudit untuk mengetahui apakah terjadi kelebihan atau kekurangan. Komunikasi yang baik adalah yang pas/seimbang.
* Peradaban Islam dan Komunikasi: Komunikasi harus lebih banyak pada Allah; peradaban Islam bermula dari sini.
👥 Macam-Macam Komunikasi
* Komunikasi Intrapersonal: Komunikasi dalam diri sendiri, termasuk komunikasi dengan Allah SWT.
* Komunikasi Diadik: Komunikasi berdua (misalnya suami istri), yang melahirkan konseling keluarga.
* Interpersonal Communication: (Umum)
* Small Group Communication: (Kelompok kecil)
* Organizational Communication: (Organisasi)
🎯 Elemen-Elemen Komunikasi (Siapa Mengatakan Apa...)
Komunikasi dapat dianalisis melalui lima elemen dasar (model Lasswell):
* Siapa (Who): Pembicara/Sumber. Harus memiliki kredibilitas.
* Mengatakan Apa (Says What): Pesan. Lihat substansi dari apa yang dikatakan, bukan hanya persepsi terhadap pembicara.
* Medianya Seperti Apa (In Which Channel): Media yang digunakan, misalnya virtual visual.
* Kepada Siapa (To Whom): Penerima/Khalayak. Segmentasi harus pas (misalnya, memperhatikan bonus demografi).
* Efeknya Apa (With What Effect): Hasil komunikasi. Contohnya adalah ketaatan dan aksi.
🌐 Komunikasi dan Media Sosial
* Jumlah Media: Jumlah media sosial tidak terhitung.
* Kontribusi Umat Islam: Pertanyaan reflektif: "Apakah kita sudah memberikan kontribusi sebagai umat Islam?"
* Kebangkitan Melalui Medsos: Umat bisa bangkit melalui media sosial yang masif dan berintegritas.
* Perubahan Pola Komunikasi:
* Dulu: One to many (Satu orang membangun narasi ke banyak orang).
* Sekarang: One to one bisa, One to many bisa, Many to many bisa (Semua orang sama-sama membangun narasi).
⚠️ Efek dan Dampak
* "Content is Fire" - Jay Bear (Menekankan kekuatan konten).
* "Internet is Third World War" - Niying Ingle (Menekankan dampak dan konflik masif di dunia maya).
Apakah Anda ingin saya mencari informasi lebih lanjut mengenai salah satu jenis komunikasi di atas, seperti Komunikasi Intrapersonal atau Organizational Communications
📜 Model-Model Komunikasi Publik
* Model Komunikasi Publik Edukatif:
Tujuan: Memberikan pengetahuan, mendidik, dan meningkatkan pemahaman khalayak mengenai suatu topik.
Fokus: Transfer informasi yang bersifat akademik, ilmiah, atau pembelajaran keterampilan.
* Model Komunikasi Publik Informatif:
Tujuan: Menyampaikan data, fakta, berita, atau keterangan yang bersifat lugas dan aktual.
Fokus: Kecepatan dan kejelasan penyampaian informasi tanpa tujuan utama untuk mengubah sikap (hanya memberi tahu).
* Model Komunikasi Publik yang Bersifat Menghibur (Entertaining):
Tujuan: Memberikan kesenangan, hiburan, relaksasi, dan mengisi waktu luang khalayak.
Fokus: Konten yang ringan, menyenangkan, dan berorientasi pada emosi positif (misalnya, komedi, musik, cerita fiksi).
* Model Komunikasi Publik Persuasif:
Tujuan: Memengaruhi sikap, opini, atau perilaku khalayak agar bertindak sesuai dengan tujuan komunikator.
Fokus: Menggunakan argumen, daya tarik emosional, dan kredibilitas untuk meyakinkan audiens.
* Model Komunikasi Publik Instruktif:
Tujuan: Memberikan petunjuk, arahan, atau langkah-langkah yang harus diikuti khalayak.
Fokus: Bersifat perintah atau panduan yang terstruktur (misalnya, prosedur operasi standar, manual, atau arahan keselamatan).
* Model Komunikasi Publik Naratif:
Tujuan: Menyampaikan pesan melalui cerita, kisah, atau pengalaman yang memiliki alur dan karakter.
Fokus: Membangun koneksi emosional dan mempermudah pemahaman pesan melalui struktur penceritaan.
* Model Komunikasi Publik Dialogis:
Tujuan: Menciptakan interaksi, diskusi, dan pertukaran ide yang setara antara komunikator dan khalayak.
Fokus: Komunikasi dua arah (two-way communication) di mana audiens berpartisipasi aktif dalam memberi feedback dan berbagi pandangan.
Model-model ini sering digunakan dalam pidato, presentasi, media massa, kampanye, dan kegiatan publik lainnya, tergantung pada hasil akhir yang ingin dicapai oleh komunikator.
diagram siklus atau hubungan keterkaitan antara empat pilar utama dalam Literasi Digital.
Pilar-pilar tersebut, dan keterkaitannya yang ditunjukkan oleh panah, adalah:
• Digital Skills (Keterampilan Digital): Ini adalah kemampuan untuk menemukan, menggunakan, dan membuat konten digital, serta berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan digital.
• Panah ke bawah: Menunjukkan bahwa Digital Skills diperlukan untuk mencapai Digital Safety.
• Digital Ethics (Etika Digital): Ini adalah kesadaran dan kemampuan untuk berperilaku secara tepat, bertanggung jawab, dan sesuai norma saat berinteraksi di ruang digital.
• Panah melengkung: Menunjukkan bahwa Digital Ethics mempengaruhi atau dibutuhkan untuk membangun Digital Culture.
• Digital Safety (Keamanan Digital): Ini adalah kemampuan untuk melindungi diri, data pribadi, dan perangkat dari ancaman dan risiko di dunia digital (seperti phishing, malware, dan perundungan siber).
• Digital Culture (Budaya Digital): Ini adalah kemampuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan mengenai nilai-nilai luhur dan praktik baik dalam berinteraksi dan berpartisipasi di lingkungan digital.
• Panah ke atas/melengkung: Menunjukkan bahwa Digital Culture kembali memengaruhi atau berhubungan dengan Digital Skills (mungkin dalam artian budaya yang baik akan mendorong pembelajaran keterampilan baru).
Sifat karakter Rasulullah
• Sifat [Siddiq] (Jujur/Benar) Lawannya: KIDZIB (Bohong)
• Sifat [Amanah] (Dapat Dipercaya) Lawannya: KHIYANAT (Curang/Tidak Menjaga Kepercayaan)
• Sifat [Tabligh] (Menyampaikan) Lawannya: KITMAN (Menyembunyikan/Tidak Komunikatif)
• Sifat [Fathanah] (Cerdas/Bijaksana) Lawannya: BALADAH (Bodoh)
• Suksesnya Nabidalam tabligh/dakwah di dunia: Disebutkan bahwa Rasulullah diakui dunia (oleh Michael Hart) sebagai tokoh yang paling sukses. (Michael Hart adalah penulis buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History).
