Ada ustad yang kerjaannya membahas Kiamat, sampai2 overdosis. Membahas tanda-tanda kiamat sebagai diskursus keilmuan itu bagus. Tapi terlalu dalam dan tidak beranjak ke topik lain itu tidak bagus. Apalagi kalau dibumbui dengan topik konspirasi dan halusinasi.
Saya pribadi kurang sreg kalau ada orang bertanya tentang hari kiamat. Terlalu jauh mikirnya. Setelah saya cek di hadis-hadis Nabi, ternyata beliau juga tidak suka orang-orang yang bertanya kapan kiamat, bahkan dalam riwayat lain beliau menggunakan narasi ”wailaka” (celaka kau!); terdiri dari kata “wailun” dan “ka”.
Nabi lebih suka seseorang itu mempersiapkan amalnya untuk kematiannya/akheratnya, bukan sibuk ngurusi tanggal berapa kiamat terjadi.
Yuk perhatikan 3 hadis sahih yang saya tampilkan berikut ini:
Pertama: Nabi tidak mengindahkan pertanyan sepenanya karena tidak suka dg pertanyaannya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ، جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ : مَتَى السَّاعَةُ ؟ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ، فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ : سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ
“Dari Abu Hurairah berkata: Ketika Rasulullah di suatu majlis berbincang dengan kaum datanglah seorang arab badui bertanya: kapan kiamat? Rasulullah tidak menggubris pertanyaannya beliau tetap lanjut berbincang-bincang. Sebagian kaum berkata: Rasulullah itu mendengar yang badui tadi tanyakan tapi beliau tidak suka dengan yang ia tanyakan.” HR. Al-Bukhari 6167
Kedua: Nabi balik bertanya apa bekalmu menghadapi kiamat.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ، فَقَالَ : مَتَى السَّاعَةُ ؟ قَالَ : " وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ " قَالَ : لَا شَيْءَ، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَقَالَ : " أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ".
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ، فَقَالَ : مَتَى السَّاعَةُ ؟ قَالَ : " وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ " قَالَ : لَا شَيْءَ، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَقَالَ : " أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ".
“Dari Anas RA berkata bahwa seseorang bertanya ke Nabi SAW tentang kiamat, lalu ia bertanya: kapan kiamat? Rasulullah menjawab: Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapinya? ia menjawab: Tidak ada persiapan saya hanya saja saya mencintai Allah dan RasulNya SAW. Lalu Beliau bersabda: Kamu akan dikumpulkan bersama orang yang kamu cintai.” HR. Al-Bukhari 3688
عَنْ أَنَسٍ ، أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ ؟ قَالَ : " وَيْلَكَ، وَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ ". قَالَ : مَا أَعْدَدْتُ لَهَا، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ.
قَالَ : " إِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Dari Anas meriwayatkan bahwa ada seseorang dari penduduk pedesaan datang ke Nabi SAW seraya bertanya: Ya Rasulallah kapan kiamat? Beliau bersabda: wailak (celaka kau!) Apa yg sudah kau siapkan untuknya? Ia menjawab: Saya tidak mempersiapkan apa2 untuknya kecuali saya hanya bermodal cinta kepada Allah dan Rasulnya. Beliau menanggapinya: Sejatinya kamu akan dikumpulkan dengan orang yg kamu cintai”.
Keempat, cintailah produk dalam negeri ups... cintailah Allah dan Rasulnya melebihi apapun.