-->

Laba laba

اَلْعَنْكَبُوْتُ ...
Laba-laba
تَقُوْمُ أُنْثَى الْعَنْكَبُوْتِ بِقَتْلِ الذَّكَرِ بَعْدَ اَنْ تُنْجِبَ الْأَوْلَادَ وَتُلْقِيْهِ خَارِجَ الْبَيْتِ..
Laba-laba betina melakukan pembunuhan terhadap laba-laba jantan setelah laba-laba betina tersebut memiliki anak, lalu dia membuang sang jantan ke luar rumah (sarang)
وَبَعْدَ أَنْ يَكْبُرَ الْأَوْلَادُ يَقُوْمُوْنَ بِقَتْلِ الْأُمِّ وَإِلْقَائِهَا خَارِجَ الْمَنْزِلِ..
Setelah anak-anaknya tumbuh besar, mereka pun melakukan pembunuhan terhadap ibunya, lalu melemparnya ke luar rumahnya (sarang)
بَيْتٌ عَجِيْبٌ مِنْ أَسْوَأِ الْبُيُوْتِ عَلَى الْأِطْلَاقِ.
rumah yang mencengangkan, merupakan rumah yang paling buruk secara keseluruhan
لَقَدْ وَصَفَهَا الْقُرْآنُ بِآيَةٍ وَاحِدَةٍ..
Al-Qur’an menjelaskannya dalam satu ayat
(وَإنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ)
dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS: Al-Ankabuut: 41)
سُبْحَانَ اللهِ !!!
Maha suci Allah
لَقَدْ كَانَ النَّاسَ يَعْلَمُوْنَ مَدَى الْوَهْنِ فِي الْبَيْتِ الْحِسِّي لِلْعَنْكَبُوْتِ لَكِنَّهُمْ لَمْ يُدْرِكُوْا
الْوَهْنَ الْمَعْنَوِيَّ إِلَّا فِي هَذَا الْعَصْرِ...!!
Dahulu orang-orang mengetahui hanya sebatas kelemahan pada rumah fisik laba-laba, namun mereka tidak menemukan kelemahan maknawi kecuali di masa sekarang ini
وَبِالتَّالِي جَاءَتِ الْآيَةُ : لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ !!
Lalu selanjutnya ayat mengatakan “kalau mereka mengetahui.”
وَمَعَ ذَلِكَ يُسَمِّي اللهُ تَعَالَى سُوْرَةٌ بِاسْمِ هَذِهِ الْحَشَرَةِ السَّيِّئَةِ الصِّيْتِ وَيَتَكَلَّمُ عَنْهَا فِي آيَةٍ
Bersamaan dengan hal itu Allah menamakan surat dengan nama serangga buruk yang terkenal tersebut, Allah menyebutnya dalam satu ayat
مَعَ أَنَّ السُّوْرَةَ تَتَحَدَّثُ مِنْ أَوَّلِهَا لِآخِرِهَا عَنِ الْفِتَنِ ؟
Padahal surah berbicara dari awalnya sampai akhir mengenai berbagai fitnah.
الْبِدَايَةُ كَانَتْ (أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوْا أَنْ يَقُوْلُوْا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS: Al-Ankabuut: 2)
وَ (وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ آمَنَّا بِاللهِ فَإِذَا أُوْذِيَ فِي اللهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللهِ)
dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", Maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. (QS: Al-Ankabuut: 10)
قَدْ يَتَبَادَرُ لِلذِّهْنِ مَا عَلَاقَةُ الْفِتَنِ بِالْعَنْكَبُوْتِ ؟
Mungkin langsung muncul di fikiran apa kaitan fitnah-fitnah tersebut denga laba-laba
الْجَوَابُ : إِنَّ تَدَاخُلَ الْفِتَنِ يُشْبِهِ خُيُوْطَ الْعَنْكَبُوْتِ..
Jawabannya: bahwa fitnah-fitnah tersebut datang seperti jaring laba-laba
فَالْفِتَنُ مُتَشَابِكَةٌ وَمُتَدَاخِلَةٌ فَلَا يَسْتَطِيْعُ الْمَرْءُ أَنْ يُمَيِّزَ بَيْنَهَا وَهِيَ كَثِيْرَةٌ وَمُعَقَّدَةٌ وَلَكِنَّهَا هَشَّةٌ وَضَعِيْفَةٌ إِذَا اسْتَعَنَّا بِاللهِ ..
Maka fitnah-fitnah tersebut, semrawut, saling berjalinan, maka seseorang tidak sanggup membedakan antara satu fitnah dan yang lainnya, karena fitnah yang banyak, saling berkaitan. namun fitnah itu sebenarnya rentan, dan lemah jika kita meminta pertolongan Allah
"اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الْفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ"
Ya Allah, lindungi kami dari segala fitnah, yang tampak darinya maupun yang tidak tampak
... سُئِلَ أَحَدُ الْعُلَمَاءِ
Salah seorang ulama ditanya
مَا الَّذِيْ أَوْصَلَ حَالَ الْمُسْلِمِيْنَ إِلَى هَذِهِ الدَّرَجَةِ مِنَ الذُّلِّ وَالْهَوَانِ وَتَكَالُبِ الْأَعْدَاءِ ؟؟؟
Apa yang mengantarkan kondisi muslimin ke tingkat seperti ini, berupa kerendahan, kehinaan, musuh yang menyatakan perlawanan secara terang-terangan?
فَرَدَّ :
Ulama itu menjawab
عِنْدَمَا فَضَّلْنَا الثَّمَانِيَةَ عَلَى الثَّلَاثَةِ
Saat kita lebih mengutamakan yang delapan dari yang tiga
فَسُئِلَ : مَا هِيَ الثَّمَانِيَةُ ؟
وَمَا هِيَ الثَّلَاثَةُ ؟
Lalu dia ditanya lagi, apa saja yang delapan itu, dan apa pula yang tiga?
فَأَجَابَ : إِقْرَؤُوْهَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى
Ulama itu menjawab: “bacalah itu pada firman 
(( قُلْ إِنْ كَانَ
Katakanlah: "Jika
1. آبَاؤُكُمْ
1. bapak-bapakmu,
2. وَأَبْنَاؤُكُمْ
2. anak-anakmu
3. وَإِخْوَانُكُمْ
3. saudara-saudaramu,
4. وَأَزْوَاجُكُمْ
4. isteri-isterimu,
5. وَعَشِيْرَتُكُمْ
5. kaum keluarga kalian,
6. وَأَمْوَالٌ إِقْتَرَفْتُمُوْهَا
6. harta kekayaan yang kamu usahakan,
7. وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا
7. perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
8. وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا
8. dan tempat tinggal yang kamu sukai,
أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ
adalah lebih kamu cintai dari
1. اللهِ
1. Allah
2. وَرَسُوْلِهِ
2. dan RasulNya
3. وَجِهَادٍ فِي سَبِيْلِهِ
3. dan dari berjihad di jalan nya,
فَتَرَبَّصُوْا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ وَاللهُ لَا يَهْدِيْ الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ )
Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS: At-Taubah: 24
تَسْتَحِقُّ التَّأَمُّلَ
Anda berhak merenung
�� لَفْتَةٌ رَائِعَةٌ أَعْجَبَتْنِيْ :
Sebuah isyarat yang luar biasa yang membuatku kagum
اَلْيَوْمَ يُقْبَلُ مِنَّا مِثْقَالُ ذَرَّةٍ
Hari ini, (kebaikan) kita diterima walau seberat biji dzarrahpun
وَغَدًا لَنْ يُقْبَلَ مِنَّا مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا ..
Besok, kita tidak akan diterima meskipun (menebus dengan) emas sepenuh bumi
طِبْتُمْ وَطَابَ يَوْمُكُمْ بِذِكْرِ اللهِ تَعَالَى
Semoga kalian beruntung, dan hari kalian penuh keberuntungan dengan mengingat Allah ta’aalaa
مَنْ يَنْتَهِي مِنَ الْقِرَاءَةِ فيُرْسِلَهَا ♡لِلْفَائِدَةِ.
Siapa saja yang selesai membaca, maka posting  ulang tulisan ini adalah satu kbebaikan.

LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Tafsir (20) Al Quran (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas