-->

MAKNA CINTA Vol. I

بسم الله الرحمن الرحيم
Seseorang yang mengalami rasa jatuh cinta akan selalu mendekati siapa yang ia cintai, memata-matai, mencari perhatian, membujuk dan merayunya bahkan banyak cara untuk mendapatkan cintanya. Begitupun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah swt (QS. Al-Baqarah: 165), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah pernah mengatakan bahwa rasa cinta seseorang yang pernah merasakan cinta akan lebih kuat dari pada rasa cinta orang yang belum merasakannya kemudian ia jatuh cinta. Bahkan jiwanya akan tersapih darinya.
Jika mencintai seseorang saja membutuhkan kesungguhan dan beberapa pendekatan maka mencintai Allah swt pun seharusnya lebih daripada itu. Hari Jum’at adalah momentum yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, mungkin di hari-hari sebelumnya kita kurang dekat bahkan lupa dengan-Nya sehingga kita lebih dekat dengan dunia ketimbang beribadah kepada-Nya, padahal  sesunggungnya Allah swt itu (rahmat-Nya) lebih dekat dari pada urat nadi manusia, Allah swt berfirman dalam surah Qaaf: 16
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحنُ أَقرَبُ إِلَيهِ مِن حَبلِ الوَرِيدِ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan (rahmat) Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya
Oleh karenanya supaya kedekatan ini senantiasa terjalin maka ada beberapa cara yang harus ditempuh seorang muslim. Pertama. Harus senantiasa mengingat-Nya. Bagaikan seorang laki-laki yang Mencintai perempuan pujaan hatinya tentu ia tidak akan melupakan idamannya, ia akan selalu mengingatnya, selalu mengingat wajah dan senyumannya, menyebut-nyebut namanya, membicarakannya kepada orang lain dan lain sebagainya. Sebab itu ada untaian syair arab mengatakansiapa saja yang mencintai tentu ia banyak mengingatnya.
Oleh karena itu jika seseorang ingin cintanya diakui kesungguhannya, maka banyaklah mengingat dan menyebutnya. Begitpula terhadap Allah swt, jika seorang hamba ingin diakui kesungguhan cintanya kepada Allah swt maka banyaklah mengingat dan menyebut-Nya baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, dalam keadaan berdiri ataupun duduk, jangan sampai  melupakan-Nya walaupun hanya sedetik, karena cinta sebenarnya akan mendatangkan penderitaan yang terasa semakin berlipat bagi orang yang pernah dekat dengan-Nya, lalu tiba-tiba ia melupakannya –sebagaimana kata Ibn Qayyim di atas-. Sesungguhnya orang Yang mengaku cinta namun ia hanya mengingatnya diwaktu lapang saja maka cintanya tersebut hanya sebatas bibir saja.
Ada sebagian umat Islam yang ingat kepada Allah swt di waktu kesulitan dan lupa di waktu lapang. Karenanya supaya cinta kepada sang Kholiq tidak menjadi cinta palsu maka senantiasalah menyebut asma-Nya bukan hanya dalam keadaan terjepit, sebagaimana Sabda Rasul saw: Kenalilah Allah swt di waktu lapang niscahaya ia akan mengenalimu di waktu sulit (HR. Tabrani).
Allah swt dalam berfirman “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya[QS. al-Ahzab: 41]
Alangkah hebatnya dzikir menyebut asma-Nya yang Agung sehingga Allah swt memberikan ganjaran yang besar dan memberi gelar ulul al-bab bagi hambanya yang selalu mengingatnya dan menyebut-nyebutnya dalam keadaan bagaimanapun, Allah swt berfirman: “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulul al-bab (orang-orang yang beraka)l, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”.[ QS. Ali Imran:189-190].
Allah swt berfirman dalam hadis qudsiy: Aku (rahmat dan ampunan-Ku) bersama prasangka hambaku dan aku (rahmat dan ampunan-Ku)bersamanya jika ia mengingatku (HR.Bukhari)
Hadis di atas dapat dipahami bahwa Allah swt mendidik hambanya agar senantiasa berhusnudzon dan berdzikir, dengan itulah seorang hamba dapat mendekatkan diri lebih erat kepada-Nya, sebab husnudzon menggambarkan bersihnya hati dari segala perasaan benci dan dzikir menggambarkan cinta. Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 152: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu”. Maksudnya adalah jika kau ingat aku maka akan Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu sebagai bukti cinta dan kasih sayang-Ku.
Mengingat dan menyebut asma-Nya dengan banyak bertashbih, tahmid, tahlil, takbir dan istighfar tidak hanya akan mendatang rahmat dan karunia-Nya akan tetapi akan mendatangkan terkabulnya doa karena jika seorang hamba sudah dekat dan dicintai-Nya siapakah yang akan menghalangi dari cinta-Nya. Wallahu muwaffiq.
LihatTutupKomentar

القرأن حجة لنا


Membaca Al-Quran secara rutin tiap hari dengan metode: ”فَمِي بِشَوْقٍ“ Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. - Huruf “mim” maksudnya dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya dimulai dari surah Yunus. - Huruf ”ba`” maksudnya dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya dimulai dari surah qaf hingga akhir mushaf yaitu surah an-nas. Channel

murajaah

Literature Review

fikih (184) Tasawwuf (122) Local Wisdom (59) hadis (51) Tauhid (45) Ilmu Hadis (28) Bahasa Arab (25) Kebangsaan (23) Moderasi Beragama (22) Biografi (20) Tafsir (20) Al Quran (19) ilmu tafsir (2)

Dendam

Total Tayangan Halaman

HEAD

kongko bareng emte

Foto saya
belajar sepanjang hayat, santri berbahasa Arab dan Inggris dari Sukabumi Jawa Barat yang meretas dunia tanpa batas